Mengenal Gejala Hiperosmia Beserta Ragam Penyebabnya


Hiperosmia adalah gangguan penciuman yang dapat membuat indera penciuman sangat sensitif terhadap bau. Kondisi ini terkadang bisa disebabkan oleh suatu penyakit. Namun, ada kalanya hiperosmia bisa muncul tanpa alasan yang jelas. Jangan salah, hiperosmia berbeda dengan hiposmia. Hiposmia adalah penurunan indra penciuman seseorang. Kondisi medis ini ramai diperbincangkan karena merupakan salah satu gejala virus corona atau Covid-19.

Mari kita lihat gejala, penyebab dan pengobatan hiperosmia dan perbedaannya dengan hiposmia di bawah ini.

Apa saja gejala hiperosmia?

Ketika seseorang mengalami hiperosmia, indera penciuman menjadi sangat sensitif terhadap bau. Akibatnya, penderita hiperosmia bisa merasa tidak nyaman dan menimbulkan berbagai penyakit lainnya.
Tidak hanya itu, peningkatan kepekaan hidung terhadap bau ini bahkan dapat menyebabkan penderitanya mengalami depresi dan gangguan kecemasan.

Pemicu hiperosmia pada setiap orang berbeda-beda. Beberapa merasa tidak nyaman mencium bau kimia seperti wewangian, parfum, produk pembersih. Bau sampo dan sabun saja bisa membuat mereka tidak nyaman.

Penyebab Hiperosmia

Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hiperosmia, antara lain:

Kehamilan

Salah satu penyebab paling umum dari hiperosmia adalah kehamilan. Padahal, indera penciuman ibu hamil bisa sangat sensitif di awal kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala, mual, dan muntah pada trimester pertama.
Hiperosmia juga umumnya dikaitkan dengan hiperemesis gravidarum, suatu bentuk mual di pagi hari yang parah yang memerlukan rawat inap untuk wanita hamil.

Migrain

Migrain juga dapat menyebabkan hiperosmia. Indera penciuman biasanya bisa menjadi lebih sensitif terhadap bau ketika migrain menyerang. Hal sebaliknya juga bisa terjadi, yaitu hiperosmia memicu migrain.

Penyakit Lyme

Penyakit Lyme adalah kondisi medis yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdoferi. Menurut sebuah penelitian, 50 persen orang dengan penyakit Lyme juga mengalami hiperosmia.

Perawatan Hiperosmia yang Bisa Anda Coba

Salah satu perawatan pertolongan pertama yang paling mudah untuk hiperosmia adalah mengunyah permen karet rasa peppermint. Cara ini dipercaya dapat membantu penderita hyperosmia meredakan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh bau tertentu.

Namun, untuk pengobatan jangka panjang, penderita hiperosmia disarankan untuk mengobati berbagai kondisi medis yang menyebabkan hiperosmia. Selain itu, penderita hiperosmia disarankan untuk belajar menghindari bau yang memicu gejalanya.

Obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan hiperosmia. Jika demikian, ada baiknya Anda menemui dokter untuk mendapatkan obat lain yang tidak menyebabkan efek samping yang sama.

Bagaimana cara mengembalikan indra penciuman akibat hiposmia?

Jika Anda mengalami hiposmia, ada beberapa cara untuk mengembalikan indra penciuman Anda yang bisa Anda coba. Dokter mungkin merekomendasikan pembedahan, terutama untuk mengobati polip di hidung atau sinus untuk septum hidung yang bengkok, jika masalah ini menjadi penyebab hiposmia.

Cara mengatasi bau badan selanjutnya yang mungkin dianjurkan oleh dokter adalah obat-obatan, seperti steroid dan antihistamin, terutama jika hiposmia disebabkan oleh alergi atau infeksi saluran pernapasan.